Sejarah Lamb Of God dimulai pada tahun 1990 saat para personelnya Mark Morton, Chris Adler, dan John Campbell yang menjadi teman satu ruangan saat kuliah di Virginia Commonwealth University berkumpul dan mulai berlatih band bersama. Nah setelah kelulusan, band yang mereka buat bertambah satu personel dengan masuknya Randi Blythe (vokal) dan Abe Spear (gitaris).
Begitu Morton kembali lagi ke Virginia pasca kelulusan, dia masuk dan memberi nama band mereka dengan sebutan "Burn The Priest". Meski baru terbentuk namun langsung meluncurkan album pertamanya di 1998 yang dirilis secara indie. Album pertama ini diberi nama "New American Gospel".
Tidak lama, Spear akhirnya mengundurkan diri dan posisinya diganti adik ChrisAdler, Willie. Pergantian personel memberikan inspirasi baru dan mengubah nama bandnya menjadi "Lamb Of God" (LOG) dan langsung bikin album pertama dengan judul "New American Gospel".
Ternyata tanggapanya sangat bagus dan LOG dijuluki "The New Wave Of American Heavy Metal" karena memberikan warna baru di komunitas musik keras. Bahkan album kedua mereka langsung dirilis tidak terlalu lama di tahun yang sama. Tidak disitu saat album ketiga "As The Palace Burn" LOG menjadi lebih terkenal terutama pengakuan dari pecinta musik Trash Metal. Media cetak dan elektronik juga mengupas tuntas LOG.
Sukses di Album ke 3 LOG memilih pindah ke Mayor Label "Epic Records". Mereka langsung bekerja dan membuat album ke 4 nya "Ashes To The Week" yang pastinya laku keras dipasar. Lamb Of God kembali meluncurkan album ke 5 tahun 2006 "Sacrement" yang tetap sukses dipasaran dan masuk ke 10 besar album CD metal tahun 2006.
Album "Wrath" 2009 untuk album terakhirnya yang berjudul Wrath memang menjadi barang incaran para pecinta musik cadas ini. Apalagi sang drumer Chris Adler, yang menyatakan bahwa album ini berbeda dengan album sebelumnya dan pasti mengejutkan banyak orang.
Pertama kali mendengar musik di album ini tidak ada yang berubah, mulai dari sound dan aransement serta komposisi musik yang tidak jauh beda dengan album Sacrament. Agak menonjol adalah tempo dan ritme yang cukup unik ditiap tiap lagunya dan paling penting lebih easy listening yang tentunya cukup sulit didapat pada musik keras. Kalau kamu semua penggemar musik Lamb Of God pasti lebih senang sebab band ini pernah mampir di Indonesia.
Begitu Morton kembali lagi ke Virginia pasca kelulusan, dia masuk dan memberi nama band mereka dengan sebutan "Burn The Priest". Meski baru terbentuk namun langsung meluncurkan album pertamanya di 1998 yang dirilis secara indie. Album pertama ini diberi nama "New American Gospel".
Tidak lama, Spear akhirnya mengundurkan diri dan posisinya diganti adik ChrisAdler, Willie. Pergantian personel memberikan inspirasi baru dan mengubah nama bandnya menjadi "Lamb Of God" (LOG) dan langsung bikin album pertama dengan judul "New American Gospel".
Ternyata tanggapanya sangat bagus dan LOG dijuluki "The New Wave Of American Heavy Metal" karena memberikan warna baru di komunitas musik keras. Bahkan album kedua mereka langsung dirilis tidak terlalu lama di tahun yang sama. Tidak disitu saat album ketiga "As The Palace Burn" LOG menjadi lebih terkenal terutama pengakuan dari pecinta musik Trash Metal. Media cetak dan elektronik juga mengupas tuntas LOG.
Sukses di Album ke 3 LOG memilih pindah ke Mayor Label "Epic Records". Mereka langsung bekerja dan membuat album ke 4 nya "Ashes To The Week" yang pastinya laku keras dipasar. Lamb Of God kembali meluncurkan album ke 5 tahun 2006 "Sacrement" yang tetap sukses dipasaran dan masuk ke 10 besar album CD metal tahun 2006.
Album "Wrath" 2009 untuk album terakhirnya yang berjudul Wrath memang menjadi barang incaran para pecinta musik cadas ini. Apalagi sang drumer Chris Adler, yang menyatakan bahwa album ini berbeda dengan album sebelumnya dan pasti mengejutkan banyak orang.
Pertama kali mendengar musik di album ini tidak ada yang berubah, mulai dari sound dan aransement serta komposisi musik yang tidak jauh beda dengan album Sacrament. Agak menonjol adalah tempo dan ritme yang cukup unik ditiap tiap lagunya dan paling penting lebih easy listening yang tentunya cukup sulit didapat pada musik keras. Kalau kamu semua penggemar musik Lamb Of God pasti lebih senang sebab band ini pernah mampir di Indonesia.
No comments:
Post a Comment